Social Icons

Pages

Friday, 10 May 2013

DOA NABI MUHAMMAD KEATAS PENYATUAAN UMMAT ISLAM


DOA NABI MUHAMMAD SAW YANG
TIDAK DIMAKBULKAN DOA NABI YANG TIDAK DIMAKBULKAN
 Khabbab bin Aris menceritakan
bahwa pada suatu hari Rasulullah
memanjangkan solatnya, sehingga
setelah selesai solat, sahabat
bertanya “ Ya Rasulullah,engkau melakukan
solat begitu lama tidak seperti
solat lain.” Rasulullah saw menjawab: "Benar,
dan dalam solat itu aku
mendapatkankan sesuatu yang
menyenangkan dan sesuatu yang
menyedihkan, karena
sesungguhnya aku dalam solat tadi telah meminta kepada Allah 3
perkara, maka Allah mengabulkan
2 dari permintaanku, dan menolak
satu permintaanku.  Aku meminta kepada Allah agar
umat ku tidak akan pernah
dibinasakan dengan penyakit,
maka Allah mengabulkannya;
kemudian aku meminta kepada
Allah agar umatku tidak akan pernah dikalahkan oleh musuhnya,
dan Allah mengabulkan permintaan
tersebut; dan pada waktu aku
meminta agar umatku tidak
menyakiti satu dengan yang lain,
maka Allah tidak mengabulkan permintaan tersebut (Hadis sahih riwayat Tirmidzi ) Dari hadis diatas dapat dilihat
bahwa Allah telah mengabulkan
doa Rasulullah agar umatnya tidak
hancur dengan penyakit, dan tidak
dapat dikalahkan oleh musuh-
musuh Islam,dan kedua doa tersebut dikabulkan oleh Allah;
tetapi sewaktu Nabi meminta agar
umatnya tidak saling berperang,
saling menyakiti, maka Allah tidak
mengabulkannya. Mengapa Allah tidak mengabulkan
permintaan yang ketiga? Sebab, telah menjadi hukum dan
sunatullah dalam kehidupan, bahwa
jika suatu kaum itu bersatu, maka
kaum itu akan menang, tidak kira
apakah kaum itu kafir atau
beriman. Sebaliknya, jika suatu kaum itu berpecah belah sesama
mereka, berperang sesama
mereka, menyakiti sesama mereka,
maka pastilah kaum itu akan kalah,
walaupun kaum itu beriman kepada
Allah subhana wa Ta’ala. Hal ini telah dintayakan dalam Al
Quran : “Dan taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan yang
menyebabkan kamu akan menjadi
gentar dan kekuatanmu akan
hilang.” (QS.Al Anfal:46) ”Dan berpeganglah kamu kepada
tali Allah dan janganlah kamu
bercerai-berai.” (Qs.Ali imran:103) Dari ayat tersebut dapat kita
simpulkan bahwa jika suatu kaum
itu berpecah-belah dan saling
berperang sesama mereka, maka
kaum itu akan kalah, tetapi jika
suatu kaum itu bersatu, maka kaum itu akan menang, Dalam sebuah hadits disebutkan: ”Tangan Allah bersama
Jamaah” {HR.Tirmidzi} Ulama menafsirkan makna "tangan
Allah" dalam hadis tersebut adalah
kekuatan, kemenangan, yang
berarti hanya akan dicapai dengan
bersatu dan berjamaah. Bukti bahwa umat Islam akan kalah
jika berpecah atau berselisih
paham adalah kekalahan dalam
perang Uhud. Sejak perang yang
pertama dalam Islam seperti
perang Badar, walaupun kekuatan umat Islam sedikit, dengan
persenjataan yang minimum, tetapi
karena umat Islam bersatu
menghadapi musuh dan tidak
berselisih faham, maka umat Islam
pasti akan menang; tetapi sewaktu umat Islam berselisih
faham dalam perang Uhud, dimana
pasukan diatas bukit yang
diperintahkan untuk berjaga-jaga
walau dalam keadaan apapun juga
berselisih sesama mereka karena melihat pasukan Islam yang di
bawah telah mendapatkan harta
peninggalan perang, sehingga
sebahagian mereka meninggalkan
pos di atas bukit . Dan sewaktu pasukan musuh
melihat bahwa bukit telah kosong
dari pasukan Islam, maka mereka
segera naik ke atas bukit
menghujani pasukan Muslim
dibawah dengan anak panah, sehingga pasukan Muslim kucar -
kacir. Ini menunjukkaN bahawa walaupun
dalam pasukan tersebut ada
Rasulullah, ada sahabat yang
beriman, tetapi disebabkan
pasukan telah berselisih faham,
maka pasukan Islam mengalami kekalahan. Jika pasukan musuh bersatu
mereka pasti kuat, dan jika
pasukan Islam berpecah maka
sunatullah akan memberikan
kemenangan kepada pasukan
musuh, disebabkan pasukan musuh bersatu , dan kekalahan terjadi
disebabkan oleh pasukan Islam
berpecah. Tetapi jika pasukan musuh
bersatu, dan umat Islam juga
bersatu, maka kemenangan ada di
pihak umat Islam, sebagaimana doa
nabi Muhammad yang KEDUA: “Ya Allah, jangan Engkau kalahkan
umatku dengan musuh-musuhnya”. Doa itu dikabulkan Allah dengan
syarat umat Islam mengikuti
Sunatullah dalam kemenangan. Sunnatullah dalam mencapai
kemenangan adalah tidak
berpecah belah, tidak berkelahi,
tidak bertikai, walaupun berbeza
paham dan pandangan. Sejarah telah mencatat bahwa
Islam kuat sewaktu mereka
bersatu seperti umat Islam zaman
Rasulullah, umat Islam zaman
Khalifah rasyidin, umat Islam zaman
keemasan di Baghdad, umat Islam zaman kejayaan di Sepanyol dan
umat Islam di akhir dinasti
Uthmaniyah. Tetapi sejarah juga telah
mencatat bahwa kehancuran Islam
tidak pernah terjadi karena
kekuatan musuh, tetapi semuanya
terjadi karena perpecahan antara
umat Islam sendiri. Jatuhnya zaman khalifah ke
tangan dinasti Umayyah, juga
karena perpecahan. Hancurnya Dinasti Abbasiyah,
jatuhnya Baghdad ketangan
monggolia juga karena
perpecahan, sehingga sebahagian
umat Islam berkonspirasi dengan
musuh untuk menjatuhkan khilafah. Kehancuran Islam di Spanyol juga
bukan karena kehebatan musuh,
tetapi karena perpecahan yang
terjadi di antara umat Islam,
sehingga diantara mereka ada
yang bersekongkol dengan negara musuh yang beragama Nasrani
untuk menghancurkan Granada. Kehancuran Turki Uthmaniyah dan
kejatuhan pemerintahan khalifah
juga bukan karena kekuatan
musuh barat, tetapi karena
kelompok Mustafa Kemal Attarurk
berkonspirasi dengan Inggeris sehingga menjatuhkan khalifah. Sewaktu negeri Afghanistan
diserang oleh pasukan komunis
Rusia dan seluruh rakyat
Afghanistan bersatu melawan
musuh, walaupun mereka berbagi
dalam kelompok-kelompok mujahidin, tetapi tidak ada
satupun yang berkompromi dan
berkonspirasi dengan musuh,
terbukti pasukan mujahidin yang
tidak mempunyai perlengkapan
senjata dapat mengalahkan pasukan Rusia yang bersenjata
lengkap, karena dengan persatuan
mereka, kemenangan pasti
bersama rnereka, sebab dengan
jamaah dan tidak berpecah,
tangan Allah bersama mereka. Tetapi sewaktu umat Islam
Afghanistan diserang Amerika, dan
umat Islam berpecah, sebagian
mendukung mujahidin, sebagian
masuk kelompok Taliban, dan
sebagian lagi ikut berconspirasi dengan Amerika, maka
Sunnalatullah menyatakan bahwa
mereka akan kalah. Musuh tidak dapat mengalahkan
umat Islam, tetapi pecahan yang
akan melemahkan mereka dan
membuat musuh menang. Rasululullah sangat mengharapkan
agar umat Islam selalu berjamaah
walau dalam keadaan apapun juga,
walau dalam menghadapi siapapun
juga. Walau umat Islam berkelompok,
sewaktu menghadapi musuh,
jangan hiraukan kepentingan
kelompok, sebab kepentingan umat
lebih besar daripada kelompok. Diriwayatkan oleh Ibnu Umar,
menceritakan bahwa pada suatu
hari Khalifah Umar bin Khattab
berkata diatas mimbar: Wahai manusia, aku sekarang
berdiri ini untuk memyampaikan
pesan Rasulullah: "Aku wasiatkan
kamu dengan sahabatku. kemudian
dengan orang yang mengikuti
mereka (tabi’in), kemudian akan berkembanglah sikap berdusta,
sehingga seorang itu akan
bersumpah, padahal dia tidak
diminta untuk bersumpah, dan
akan datang orang yang bersedia
menjadi saksi, padahal dia tidak diminta untuk menjadi saksi, dan
tidaklah seorang lelaki akan
berdua-duaan dengan seorang
perempuan,melainkan syaitan akan
berada bersama mereka, maka
atas kamu sekalian hendaklah berjamaah, dan jauhilah berpecah-
belah, sebab sesungguhnya syaitan
itu akan bersama kelompok yang
berpecah, sedangkan dengan
kelompok yang berjamaah dia akan
menjauh, dan barangsiapa yang mengharapkan untuk mendapat
wangi surga, hendaklah dia
berjamaah, dan barangsiapa yang
bergembira dengan kebaikannya,
dan berduka dengan
kejahatannya, itulah tanda seorang yang beriman [ HR.Tirmidzi ] Dari hadits di atas dapat dilihat
bahawa umat Islam diwajibkan
untuk berjamaah, dan menghindari
setiap perpecahan.  Maka dari itu, sudah sewajarnya
umat Islam berfikir bahawa
sebenarnya musuh itu tidak kuat
walaupun mereka mempunyai
teknologi yang canggih, sebab
kekuatan mereka jika berhadapan dengan kekuatan umat Islam, maka
kemenangan dipihak umat Islam. Kunci kelemahan umat Islam adalah
perpecahan antara kelompok dan
mazhab. Sudah waktunya umat Islam
bersatu, walaupun berbeza
kelompok dan mazhab, setiap
negara Islam saling mendukung
program negara Islam yang lain,
bukan berkonspirasi dengan musuh Islam untuk menjatuhkan dan
menyerang negara Islam yang lain _ _ _
Allah swt berfirman: ِﺔَﻤْﻜِﺤْﻟﺎِﺑ َﻚِّﺑَﺭ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻰِﻟِﺇ ُﻉْﺩﺍ
ﻢُﻬْﻟِﺩﺎَﺟَﻭ ِﺔَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ ِﺔَﻈِﻋْﻮَﻤْﻟﺍَﻭ
َﻮُﻫ َﻚَّﺑَﺭ َّﻥِﺇ ُﻦَﺴْﺣَﺃ َﻲِﻫ ﻲِﺘَّﻟﺎِﺑ
َﻮُﻫَﻭ ِﻪِﻠﻴِﺒَﺳ ﻦَﻋ َّﻞَﺿ ﻦَﻤِﺑ ُﻢَﻠْﻋَﺃ
ﻦﻳِﺪَﺘْﻬُﻤْﻟﺎِﺑ ُﻢَﻠْﻋَﺃ َ (Q.S. An-Nahl [16]:125) “Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125) Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam
bersabda : ﺍًﺮْﻴَﺧ ِﻪِﺑ ﻪﻠﻟﺍ ِﺩِﺮُﻳ ْﻦَﻣ
ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍ ﻲِﻓ ُﻪْﻬِّﻘَﻔُﻳ . "Barangsiapa yang Allah kehendaki
padanya kebaikan, maka Allah
akan pahamkan dia dalam masalah
agama." (HR. al-Bukhari dan Muslim) Ya Allah golongkanlah kami dlm
org2 yg Engkau kehendaki
padanya kebaikan, ﻦْﻴﻣﺁ ( Dakwah artinya mengajak Tabligh artinya menyampaikan ) NB: Ingat islam hanya satu, tidak
ada kelompok ini dan itu, kita
adalah 1 umat yg disatukan
dengan kalimah thoyyibah. (kalimah tauhid) Maaf ini hanya sekedar informasi,
karena yg lebih mengena pada hati
kita, adalah ketika
mengamalkannya, bukan hanya
sekedar tulisan semata,maaf
bukan maksud mengajari,krn saya jg msh dalam rangka belajar, Sekali lagi saya minta maaf yang
sebesar-besarnya ُﻪّﻠﻟَﺍ َﺀ ﺂَﺷ ْﻥ ِﺍ niat amal dan sampaikan ﻝﻮﺳﺭ ﺪﻤﺤﻣ ﻪﻠﻟﺍ ﻻﺍ ﻪﻟﺍ ﻻ
ﻪﻠﻟﺍ َﻙِﺪْﻤَﺤِﺑَﻭ َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ َﻚَﻧﺎَﺤْﺒُﺳ
َﺖْﻧَﺃ َّﻻِﺇ َﻪﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃ
َﻚْﻴَﻟِﺇ ُﺏْﻮُﺗَﺃَﻭ َﻙُﺮِﻔْﻐَﺘْﺳَﺃ ﻱﺬﻣﺮﺗ ﻩﺍﻭﺭ ﺢﻴﺤﺻ ﺚﻳﺪﺣ) ) “Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadualla ilahailla anta
astagfiruka wa’atubu ilaik” Artinya : “Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku
bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan
melainkan Engkau, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

No comments:

Post a Comment